![]() |
Kawanan Gajah melintas dalam hutan tropis. (freepik.com) |
Equity.my.id - Kawanan gajah liar sering mengganggu kebun petani di Pidie, membuat mereka pusing tujuh keliling. Sebagai upaya bertahan, para petani selama ini mengusir satwa langka tersebut dengan mercon. Tapi, cara tradisional ini jelas bukan solusi jangka panjang.
Kini, angin segar berembus dari Bidang Pengembangan Kawasan Transmigrasi Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh bersama BKSDA Aceh. Mereka menawarkan solusi yang lebih ramah lingkungan dan efektif: tanam tanaman ajaib untuk menghalau gajah!
Tanaman Penghalau Gajah
Tanaman penghalau gajah adalah jenis-jenis tumbuhan yang tidak disukai gajah karena aroma, rasa, atau teksturnya. Menanam tanaman ini di jalur lintasan gajah membantu melindungi kebun dan ladang dari gangguan.
"Penanganan jangka panjang untuk gajah liar memerlukan penyesuaian jenis tanaman di jalur lintasan mereka," kata Plt Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh, Erwin Fedinansyah Kamis (25/11/2021).. Ia mengungkapkan, ada jenis tanaman tertentu yang dibenci oleh gajah dan dapat digunakan untuk menjaga kebun tetap aman.
Tanaman seperti jeruk nipis, jeruk lemon, jeruk perut, pala, kemiri, kopi, dan lada ternyata adalah musuh alami gajah. Menanam jenis tanaman ini di jalur lintasan gajah bisa menjadi tameng yang efektif.
Erwin menjelaskan, petani harus menghindari menanam komoditi yang digemari gajah di jalur lintasan, seperti pinang, sawit, pisang, kelapa, nenas, dan tanaman umbi-umbian lainnya.
Sebagai tambahan, pemerintah telah mengambil langkah pencegahan dengan memasang kawat kejut di Unit Permukiman Transmigrasi (UPT) Paya Guci, Kecamatan Tangse, Pidie. Pemasangan ini dilakukan agar gajah liar tidak lagi masuk ke pemukiman warga. Namun, Erwin menekankan bahwa pagar kejut listrik ini hanyalah bagian dari solusi dan bukan satu-satunya cara untuk menangani konflik manusia dengan gajah di UPT Paya Guci. Gajah memiliki kemampuan belajar dan akan selalu mencari jalur baru untuk menjelajah.
“Konflik antara manusia dan gajah kerap terjadi, khususnya di kawasan permukiman transmigrasi yang berbatasan langsung dengan hutan,” jelasnya.
Beberapa UPT yang termasuk dalam peta rawan konflik gajah liar di antaranya UPT Paya Guci, UPT Geumpang SP 3 dan SP 5 di Pidie, UPT Panton Limeng di Pidie Jaya, UPT Jalung di Bener Meriah, UPT Pameu SP 3 di Aceh Tengah, UPT Lubok Pusaka di Aceh Utara, dan UPT Ketubong Tunong di Nagan Raya.
Dengan pendekatan baru ini, petani Pidie diharapkan bisa tidur nyenyak tanpa khawatir ladang mereka dirusak gajah. Jadi, sudah siap mencoba tanaman ajaib ini? (Serambi)
0 Comments
Posting Komentar