Survey dan Mapping Jalur Wisata Pulo Breuh Utara

Peta Survey Objek Wisata Pulo Breuh

Wisata - Belum maksimalnya pertumbuhan ekonomi masyarat Pulau Breuh, hal ini menjadi perhatian serius. Selama ini masyarakat mengandalkan hasil laut dan hasil pertanian untuk pendapatan upah harian. Dalam beberapa tahun ini banyak regulasi/aturan yang membatasi nelayan Pulau Breuh untuk melakukan kegiatan perikanan, dan beberapa komoditas laut yang turun harga, juga ikut memperburuk pertumbuhan ekonomi Pulau Breuh tahun 2021 ini.

Padahal potensi alam Pulau Breuh ini sangat cocok untuk dijadikan destinasi wisata baru, ada gunung Goh Cumok yang merupakan gunung tertinggi di Pulo Breueh dan ada area pantai yang luas membuat pulau ini terlihat cantik, juga pesona alam bawah lautnya yang indah, Dan pulau ini juga mempunyai potensi lain seperti potensi Budaya dan Sejarah.

Berdasarkan Survey dan pertemuan dengan tokoh yang telah dilakukan pada bulan Juli – Agustus 2021, tema dasar yang akan dikembangkan yaitu “Pengembangan Kawasan Konservasi Dan Ekowisata Berbasis Adat”. Potensi wisata yang telah disurvey dengan melibatkan tokoh masyarakat dan pemuda setempat yaitu:

  1. Objek Wisata Pasie Weung (Gampong Alue Raya)
  2. Objek Wisata Goh Cumok (Jalur Gampong Lapeng)
  3. Objek Wisata Air Terjun Lapeng (Gampong Lapeng)
  4. Objek Wisata Goa Sarang (Gampong Meulingge)

Kondisi potensi wisata Lhok Pulo Breuh Utara ini masih banyak memiliki kekurangan terutama pada jalur dan titik koordinat untuk menuju ke tempat wisata. Untuk dapat melaksanakan hal ini beberapa acuan kegiatan diperlukan sehingga pengembangan kawasan wisata terpadu dapat dilakukan berbasis adat.

Dalam mewujudkan pengembangan kawasan konservasi dan ekowisata maka dibutuhkan kegiatan mapping jalur di 4 objek wisata tersebut. Pemberian rambu atau arah ke objek wisata serta pembukaan jalur menjadi tujuan utama kegiatan. Dengan adanya Jalur wisata tersebut diharapkan menjadi sebuah dokumen pendukung dalam kegiatan pengembangan kawasan konservasi dan ekowisata berbasis adat di Pulo Breuh Utara.

Pada prinsipnya Menurut James J. Spillane (1994: 63-72) suatu obyek wisata atau destination, harus meliputi 5 (lima) unsur yang penting agar wisatawan dapat merasa puas dalam menikmati perjalanannya. Maka obyek wisata harus meliputi :

1. Attractions

Merupakan pusat dari industri pariwisata. Menurut pengertiannya attractions mampu menarik wisatawan yang ingin mengunjunginya. Motivasi wisatawan untuk mengunjungi suatu tempat tujuan wisata adalah untuk memenuhi atau memuaskan beberapa kebutuhan atau permintaan. Biasanya mereka tertarik pada suatu lokasi karena ciri- ciri khas tertentu, yaitu :

  • Keindahan alam.
  • Iklim dan cuaca.
  • Kebudayaan.
  • Sejarah.
  • Ethnicity-sifat kesukuan.
  • Accessibility - kemampuan atau kemudahan berjalan atau ketempat tertentu.

2. Facility

Fasilitas cenderung berorientasi pada attractions disuatu lokasi karena fasilitas harus dekat dengan pasarnya. Fasilitas cenderung mendukung bukan mendorong pertumbuhan dan cenderung berkembang pada saat yang sama atau sesudah attractions berkembang.

Suatu attractions juga dapat merupakan fasilitas. Jumlah dan jenis fasilitas tergantung kebutuhan wisatawan. Seperti fasilitas harus cocok dengan kualitas dan harga penginapan, makanan, dan minuman yang juga cocok dengan kemampuan membayar dari wisatawan yang mengunjungi tempat tersebut.

3. Infrastructure

Attractions dan fasilitas tidak dapat tercapai dengan mudah kalau belum ada infrastruktur dasar. Infrastruktur termasuk semua konstruksi di bawah dan di atas tanah dan suatu wilayah atau daerah.

Yang termasuk infrastruktur penting dalam pariwisata adalah :

Sistem pengairan/air

Kualitas air yang cukup sangat esensial atau sangat diperlukan. Seperti penginapan membutuhkan 350 sampai 400 galon air per kamar per hari.

Sumber listrik dan energi

Suatu pertimbangan yang penting adalah penawar tenaga energy yang tersedia pada jam pemakaian yang paling tinggi atau jam puncak (peak hours). Ini diperlukan supaya pelayanan yang ditawarkan terus menerus.

Jaringan komunikasi

Walaupun banyak wisatawan ingin melarikan diri dari situasi biasa yang penuh dengan ketegangan, namun ada juga sebagian yang masih membutuhkan jasa-jasa telepon dan/atau telgram yang tersedia.

Sistem pembuangan kotoran/pembuangan air

Kebutuhan air untuk pembuangan kotoran memerlukan kira-kira 90 % dari permintaan akan air. Jaringan saluran harus didesain berdasarkan permintaan puncak atau permintaan maksimal.

Jasa-jasa kesehatan

Jasa kesehatan yang tersedia akan tergantung pada jumlah tamu yang diharapkan, umumnya, jenis kegiatan yang dilakukan atau faktor-faktor geografis lokal.

4. Transportation

Ada beberapa usul mengenai pengangkutan dan fasilitas yang dapat menjadi semacam pedoman termasuk :

  • Informasi lengkap tentang fasilitas, lokasi transportasi, dan pelayanan pengangkutan lokal ditempat tujuan harus tersedia untuk semua penumpang sebelum berangkat dari daerah asal.
  • Sistem keamanan harus disediakan untuk mencegah kriminalitas.
  • Suatu sistem standar atau seragam untuk tanda-tanda lalu lintas dan simbol-simbol harus dikembangkan dan dipasang di kawasan wisata
  • Sistem informasi harus menyediakan data tentang informasi pelayanan pengangkutan lain yang dapat dihubungi termasuk jadwal dan tarif.
  • Informasi terbaru dan sedang berlaku, baik jadwal keberangkatan atau kedatangan harus tersedia di papan pengumuman, lisan atau telepon.
  • Tenaga kerja untuk membantu para penumpang.
  • Informasi lengkap tentang lokasi, tarif, jadwal, dan rute dan pelayanan pengangkutan lokal.
  • Peta kota harus tersedia bagi pengunjung

5. Hospitality 

Wisatawan yang sedang berada dalam lingkungan yang belum mereka kenal maka sangat membutuhkan keramahtamahan warga sekitar dan kepastian akan jaminan keamanan sangat penting, khususnya wisatawan asing.

Dalam melakukan pengembangan pariwisata, tentu tidak lepas dari peran organisasi kepariwisataan terutama organisasi kepariwisataan pemerintah dan atau kelompok sadar wisata daerah, yang mempunyai tugas dan wewenang serta kewajiban untuk mengembangkan dan memanfaatkan aset daerah yang berupa obyek-obyek wisata.

Sebagaimana suatu organisasi yang diberi wewenang dalam pengembangan pariwisata diwilayahnya, maka ia harus menjalankan kebijakan yang paling menguntungkan bagi daerah dan wilayahnya, karena fungsi dan tugas dari organisasi pariwisata pada umumnya adalah :

  • Berusaha memberikan kepuasan kepada wisatawan yang datang berkunjung ke daerahannya dengan segala fasilitas dan potensi yang dimilikinya.
  • Melakukan koordinasi diantara bermacam-macam usaha, lembaga, instansi dan jawatan yang ada dan bertujuan untuk mengembangkan industri pariwisata.
  • Mengusahakan memasyarakatkan pengertian pariwisata pada orang banyak, sehingga mereka mengetahui untung dan ruginya bila pariwisata dikembangkan sebagai suatu industri.
  • Mengadakan program riset yang bertujuan untuk memperbaiki produk wisata dan pengembangan produk-produk baru guna dapat menguasai pasaran diwaktu-waktu yang akan datang.
  • Menyediakan semua perlengkapan dan fasilitas untuk kegiatan pemasaran pariwisata, sehingga dapat diatur strategi pemasaran keseluruh wilayah.
  • Merumuskan kebijakan tentang pengembangan kepariwisataan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan secara teratur dan berencana.

Tujuan Kegiatan Survey

  • Mendapatkan Rute-rute alternatif menuju tempat wisata (pembuatan jalur)
  • Mendapatkan gambaran batas Konservasi hutan Pantai dan Zona Inti dalam Kawasan Konservasi
  • Penentuan lokasi untuk rencana pembangunan fasilitas di tiap objek lokasi wisata
  • Pemasangan tanda (pamplet) di jalur menuju tempat wisata.
  • Identifikasi potensi keanekaragaman hayati di objek wisata
  • Dokumen peta jalur wisata
  • Mendapatkan gambaran potensi di objek wisata baik dari segi keanekaragaman hayati untuk digunakan sebagai acauan dan dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan perencanaan lebih lanjut.

Ruang Lingkup Kegiatan Survey

1. Observasi jalur

2. Tracking jalur 


METODELOGI


Tempat & Waktu


1. Tempat
- Pulo Breueh Utara
- Gampong Lapeng
- Gampong Meulingge
- Gampong Alue Raya
- Gampong Lhoh

2. Waktu
  - Kegiatan dimulai sejak tanggal 15 – 21 November 2021

Alat Dan Bahan 

1. Peralatan standard jungle tracking (Terlampir)
2. APD standard jungle tracking (Terlampir)
3. Peta GeoPDF ( Peta Digital )
4. Pita ukur
5. Pita penanda jalan
6. Pamplet lokasi wisata
7. Peralatan Navigasi
8. GPS ( Garmin 60csx)
9. Go Pro & Camera

Prosedur

1. Perencanaan teknis kegiatan.
2. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait. (WCS, Imum Mukim, Geuchik, Pokdarwis, warga Gampong)
3. Pengumpulan data awal lokasi wisata

Personalia

1. Alam Mirza ( Team Leader )
2. Zulfata ( Surveyor )
3. Muhajirin ( Assisten Surveyor)
4. Tim Porter Warga Setempat

Teknik Pengamatan Yang Digunakan

1. Sistematik Random Sampling, yaitu tiitk mulai secara random selanjutnya mengikuti titik sesuai jalur tracking.
2. Tracking : Penelusuran jalur sesuai Ploting
3. Observasi : Pengamatan langsung objek wisata yang diidentifikasi

0 Comments

Posting Komentar